NILAI
PENDIDIKAN IMAN KEPADA HARI AKHIR
DAN
HUBUNGANNYA DENGAN MAHSYAR
I.
PENDAHULUAN
Allah telah menetapkan bahwa kehidupan dunia ini
hanya sementara (fana) saja. Tidak ada yang abadi di dunia, termasuk manusia.
Mengimani hari akhir merupakan salah satu rukun iman yang ke lima, dan
merupakan bagian utama dari beberapa bagian akidah. Dengan demikian wajib bagi
kita untuk beriman pada hari akhir itu. Perlu diketahui juga bahwa iman kepada
hari akhir itu sangat penting bagi kehidupan, karena kehidupan tidak kekal dan
abadi. Yang abadi tanpa awal dan tanpa akhir hanya Allah SWT.
Oleh karena itu makalah ini akan membahas tentang pengertian
iman kepada hari akhir, macam-macam dan tanda-tanda hari akhir, hubungan hari kebangkitan
dan mahsyar, serta nilai pendidikan yang bisa kita ambil dari beriman kepada
hari akhir.
II.
RUMUSAN
MASALAH
A. Apa
pengertian iman kepada hari akhir?
B. Apa
saja macam-macam hari akhir dan tanda-tanda hari akhir?
C. Apa
saja peristiwa yang terjadi setelah hari akhir?
D. Bagaimana
hubungan hari kebangkitan dan mahsyar?
E. Apa
nilai pendidikan beriman kepada hari akhir?
III.
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Iman Kepada Hari Akhir
Yaumul
akhir atau hari akhir menurut bahasa adalah kehancuran atau kebangkitan.
Sedangkan menurut istilah hari akhir adalah hari kehancuran alam semesta
beserta seluruh isinya kemudian manusia akan dibangkitkan dari alam kuburnya
untuk dimintai pertanggungjawaban atas semua amal perbuatannya selama di dunia
ini.
Beriman
kepada hari akhir adalah rukun ke lima dari rukun-rukun iman. Artinya ialah
menyakini dengan pasti kebenaran setiap hal yang diberitakan oleh Allah SWT
dalam kitab suciNya dan setiap hal yang diberitakan oleh RasulNya SAW mulai
dari apa yang akan terjadi sesudah mati, fitnah kubur, adzab dan nikmat kubur,
dan apa yang terjadi sesudah itu seperti kebangkitan dari kubur, tempat
berkumpul di akhirat (mahsyar),
catatan amal (shuhuf), perhitungan (hisab), timbangan (mizan), telaga (haudh),
titian (shirath), pertolongan (syafa’ah), surga dan neraka serta
apa-apa yang dijanjikan Allah SWT bagi para penghuninya.[1]
B. Macam-Macam
Hari Akhir dan Tanda-tandanya
Meskipun
waktu terjadinya hari kiamat tidak ada yang mengetahuinya, akan tetapi Allah
SWT memberitahukan kepada RasulNya SAW tentang tanda-tanda kiamat tersebut.
Kemudian Rasulullah SAW menyampaikan kepada ummatnya tentang tanda-tanda
kiamat. Para ulama membaginya menjadi dua: (pertama)
tanda-tanda kecil dan (kedua)
tanda-tanda besar.[2]
1.
Kiamat sughra
atau kiamat kecil
Tanda-tanda
kiamat kecil sangat banyak dan sudah terjadi sejak zaman dahulu dan akan terus
terjadi. Diantaranya adalah wafatnya Nabi Muhammad SAW, munculnya banyak
fitnah, munculnya fitnah dari arah timur (Iraq), munculnya orang yang mengaku
sebagai Nabi, hilangnya amanah, diangkatnya ilmu dan merajalelanya kebodohan,
banyaknya perzinaan, banyak orang yang minum khamr (minuman keras) dan merebaknya perjudian, masjid-masjid
dihias, banyak bangunan yang tinggi, budak melahirkan anak tuannya, banyak
pembunuhan, banyaknya kesyirikan, banyaknya orang yang memutuskan silaturahim,
banyaknya orang bakhil, wafatnya para ulama dan orang-orang shalih, banyaknya
wanita yang berpakaian telanjang[3],
banyaknya bencana alam di dunia ini, dan lain-lain.
Banyak
sekali dalil tentang hal ini, di antaranya sabda Rasulullah SAW:
“Perhatikanlah
enam tanda-tanda hari kiamat: 1. Wafatku, 2. Penaklukan Baitul Maqdis, 3. Wabah
kematian (penyakit yang menyerang hewan sehingga mati mendadak) yang menyerang
kalian bagaikan wabah penyakit qu’ash yang menyerang kambing, 4. Melimpahnya
harta hingga seseorang yang diberikan kepadanya 100 dinar, ia tidak rela menerimanya,
5. Timbulnya fitnah yang tidak meninggalkan satu rumah orang Arab pun melainkan
pasti memasukinya, dan 6. Terjadinya perdamaian antara kalian dengan Bani Asfar
(Bangsa Romawi), namun mereka melanggarnya dan mendatangi kalian dengan 80
kelompok besar pasukan. Setiap kelompok itu terdiri dari 12 ribu orang.”[4]
2.
Kiamat kubra
atau kiamat besar
Kiamat
kubra atau bisa kita sebut kiamat besar atau kiamat dalam arti yang
sesungguhnya, yaitu hancurnya seluruh alam semesta dengan segala isinya yang
ditandai atau dimulai dari tiupan sangkakala Malaikat Israfil.
Dalil tentang kiamat
kubra:
“Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup,
dan diangkatlah bumi serta gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali
bentur, Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat, Dan terbelahlah langit,
Karena pada hari itu langit menjadi lemah.” (Q.S. Al-Haqqah:
13-16)
Tanda-tanda kiamat kubra:
Terbitnya
matahari dari arah barat dan terbenam dari arah timur. Hal ini terjadi karena
perubahan besar dalam susunan alam semesta.
Keluarnya suatu
binatang yang sangat aneh. Binatang ini dapat bercakap-cakap kepada semua orang
dan menunjukkan kepada manusia bahwa kiamat sudah sangat dekat.
Datangnya Imam Mahdi. Beliau
termasuk keturunan dari Rasulullah SAW. Oleh karena itu, beliau serupa benar
akhlak dan budi pekertinya dengan Rasulullah SAW.
Munculnya
Dajal. Dajal adalah seorang yang muncul sebagai tanda semakin dekat datangnya
kiamat. Dajal bermata buta sebelah dan mengaku sebagai “Tuhan”.
Hilang dan
lenyapnya Al-Qur’an dan mushaf, hafalan dalam hati. Bahkan lenyap pulalah yang
ada di dalam hati seseorang.
Turunnya Nabi
Isa as. Beliau akan turun ke bumi ini di tengah-tengah merajalela pengaruh
Dajal.
C. Peristiwa Setelah Hari Akhir
Sesudah hari
kiamat manusia dibangkitkan dari kematian dan mulai menjalani kehidupan baru di
alam akhirat dengan fase sebagai berikut :
1. Alam
barzah
Yaitu batas
antara alam dunia dengan alam akherat dan dapat disebut dengan alam kubur.
2. Alam
ba’as
Yaitu peristiwa
bangkitnya manusia dari alam kubur. Semua manusia
pasti akan dihidupkan dan dibangkitkan kembali oleh Allah SWT untuk dimintai
pertanggungjawabannya selama hidup di dunia.
3. Alam
mahsyar
Ialah tempat
berkumpulnya manusia setelah mati dengan berbagai macam bentuk sesuai amal
perbuatan yang dilakukannya di dunia semasa hidup.
4. Yaumul
hisab
Adalah hari
perhitungan amal baik maupun buruk manusia yang dilakukan semasa hidupnya. Pada
saat itu manusia tidak bisa mengelak ataupun menawarnya, karena anggota badan
akan menjadi saksi atas segala perbuatannya di dunia.
5. Yaumul
mizan
Ialah hari
pertimbangan amal perbuatan yang dilakukan secara seadil-adilnya tanpa ditambah
maupun dikurangi sedikitpun.
6. Surga
dan neraka
Surga adalah
tempat yang di dalamnya menyediakan segala bentuk kenikmatan, kebahagiaan dan
kesempurnaan dari Allah SWT, hanya untuk orang-orang yang beriman dan beramal
saleh. Allah berfirman:
“Balasan mereka
di sisi Tuhan mereka adalah Surga ‘Adn, yang di bawahnya mengalir sungai-sungai;
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka
ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut
kepada TuhanNya.”(Q.S.
Al-Bayyinah: 8)
Sedangkan neraka adalah kampung yang dipersiapkan
Allah untuk orang-orang kafir, yaitu orang-orang yang mendustakan para Rasul
dan menolak syariat-Nya. Neraka adalah kehinaan terbesar dan kerugian yang
abadi,[5]
seperti yang di firmankan Allah:
“Tidakkah mereka
(orang-orang munafik itu) mengetahui bahwasanya barangsiapa menentang Allah dan
Rasil-Nya, maka sesungguhnya Neraka Jahannamlah baginya, dia kekal di dalamnya.
Itu adalah kehinaan yang besar. (Q.S. At-Taubah: 63)
D. Hubungan Kebangkitan dan Mahsyar
Dapat kita ketahui dalil-dalil ba’ts (kebangkitan), akan diterangkan sifat-sifatnya. Yakni setelah
tiupan sangkakala pertama berfungsi sebagai tiupan yang mengejutkan dan membuat
semua makhluk pingsan, baik di langit maupun di bumi, kecuali yang dikehendaki
Allah SWT. Kemudian ruh-ruh itu akan dikembalikan kepada jasadnya
masing-masing.
Tiupan sangkakala kedua berfungsi untuk membangkitkan semua
makhluk dari kuburnya, maka bangkitlah manusia dari liang kuburnya untuk
menghadap Allah, Rabb semesta alam.[6]
Keadaan manusia ketika dibangkitkan mereka bangkit dengan
tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan tidak berkhitan, lalu dikumpulkan di
padang Mahsyar. Rasulullah SAW bersabda:
“Wahai manusia, sesungguhnya kalian akan dihimpun menuju
Allah Ta’ala dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang (tidak berpakaian) dan
tidak disunat (dikhitan).”[7]
Matahari dekat dengan mereka, peluh (keringat) bercucuran
membasahi tubuh mereka. Ada yang terendam sampai kedua mata kakinya, ada yang
sampai ke lututnya, ada yang sampai ke pinggangnya, sampai ke pundaknya bahkan
ada yang yang sampai ke mulutnya, tergantung pada amalannya.[8]
Ada juga yang dilindungi Allah di bawah naungan ‘Arsy-Nya.
E. Nilai Pendidikan Beriman Kepada Hari
Akhir
Dari uraian
diatas kita dapat mengambil nilai pendidikan dari iman kepada hari akhir antara
lain :
Menambah iman
serta ketaqwaan kepada Allah SWT,
Lebih taat kepada Allah dan Rasulullah SAW dengan
menghindarkan diri dari perbuatan maksiat,
Senantiasa hidup dengan hati-hati, waspada, dan selalu meminta
ampunan kepada Allah SWT,
Selalu menghiasi diri dengan berzikir kepada Allah SWT
sehingga jiwa menjadi tenang.
Patuh dan
menghormati orang tua agar dapat menjadi seorang anak yang sholeh atau
sholehah.
IV.
KESIMPULAN
1. Hari
akhir adalah hari berakhirnya seluruh kehidupan di dunia beserta seluruh isinya
kemudian manusia akan dibangkitkan dari alam kuburnya untuk dimintai
pertanggungjawaban atas semua amal perbuatannya selama hidup di dunia.
2. Macam-macam
dan tanda-tanda hari akhir:
1) Kiamat
sugra (kiamat kecil)
Tanda-tandanya antara
lain, yaitu:
a. adanya
bencana alam,
b. munculnya
banyak fitnah,
c. banyaknya
pembunuhan, dll.
2) Kiamat
kubra (kiamat besar)
Tanda-tandanya antara
lain, yaitu:
a. Munculnya
Imam Mahdi,
b. Keluarnya
Dajal,
c. Turunnya
Nabi Isa di akhir zaman,
d. Munculnya
matahari dari barat.
3. Peristiwa
yang terjadi setelah hari akhir:
a) Yamul
barzah,
b) Yaumul
ba’ast,
c) Yaumul
mahsyar,
d) Yaumul
hisab,
e) Yaumul
mizan,
f) Surga
dan neraka.
4. Hubungan
kebangkitan dan mahsyar
Keadaan manusia ketika dibangkitkan
mereka bangkit dengan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan tidak berkhitan,
lalu dikumpulkan di padang Mahsyar.
5. Nilai
pendidikan beriman pada hari akhir, antara lain:
1) Menambah
iman serta ketaqwaan kepada Allah SWT,
2) Lebih taat kepada
Allah dan Rasulullah SAW dengan menghindarkan diri dari perbuatan maksiat,
3) Senantiasa hidup
dengan hati-hati, waspada, dan selalu meminta ampunan kepada Allah SWT,
4) Selalu menghiasi
diri dengan berzikir kepada Allah SWT sehingga jiwa menjadi tenang,
5) Patuh
dan menghormati orang tua agar dapat menjadi seorang anak yang sholeh atau
sholehah.
V.
PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat kami uraikan. Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Karena
sesungguhnya kesempurnaan itu milik Allah dan kekurangan bagian dari kita. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif untuk
memperbaiki makalah berikutnya. Semoga makalah ini bermafaat dan menambah
referensi pengetahuan kita. Terimakasih.
DAFTAR
PUSTAKA
Al-Qahthani,
Said bin Musfir, Buku Putih Syaikh Abdul
Qadir Al-Jailani, Bekasi: PT Darul Falah, 2011.
Jawas, Yazid bin Abdul Qadir, Syarah
‘Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah, Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi’I, 2006.
Tim Ahli Ilmu
Tauhid, At-Tauhid Lish-Shaffits Tsani
Al-‘Ali, Jakarta: Darul Haq, 2010.
[1] Tim Ahli Ilmu Tauhid, At-Tauhid Lish-Shaffits Tsani Al-‘Ali,
(Jakarta: Darul Haq, 2010), hlm.105.
[2] Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Syarah ‘Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah,
(Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi’I, 2006), hlm. 278.
[3] Terbukanya aurat termasuk dosa
besar.
[4] HR. Al-Bukhori (no. 3176), dari
Sahabat ‘Auf bin Malik.
[5] Said bin Musfir al-Qahthani, Buku Putih Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani,
(Bekasi: PT Darul Falah, 2011), hlm. 315.
[6] Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Syarah ‘Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah,
(Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi’I, 2006), hlm. 313.
[7] HR. Al-Bukhari (no. 3349) dan
Muslim (no. 2860(58)), dari sahabat Ibnu ‘Abbas. Hadits ini terdapat juga dalam
Shahiihul Bukhari (no. 6527) dan
Muslim (no. 2859), dari ‘Aiyah.
[8] HR. Muslim (no. 2864) dari
Sahabat al-Miqdad bin al-Aswad.